Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sigi

Bupati Ir. Hi. Aswadin Randalembah, MSi dan Wakil Bupati Drs. Livingstone Sango

Kepala Pemerintahan Kantor Kecamatan Sigi Biromaru

Camat Ruslan S.IP, MPd Dan Sekretaris Kecamatan Fadlia Lembah, S.Sos.

Peta Geo Grafis kabupaten Sigi

Kabupaten Sigi Yang Meliputi 15 Kecamatan dan Memiliki 176 Desa dengan Beribukota Di Kecamatan Sigi Biromaru.

kantor Kecamatan Sigi Biromaru

Kantor Kecamatan Sigi Biromaru Terletak Di Ibu Kota kabupaten Sigi Sehingga menjadi Sentral Pemerintahan dan Tata Laksana Pemerintahan kabupaten Sigi Biromaru.

Tugu Gerbang Pintu Masuk Kecamatan Sigi Biromaru Kab. Sigi

Tugu yang Melambangkan Karakteristik Adat dan Buydaya masyarakat Kecamatan Sigi Biromaru Kab. Sigi Yang Masih Menjunjung Tinggi Nilai Adat.

Senin, 03 Agustus 2015

SEKSI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

DATA PEKERJAAN FISIK PENGGUNAAN DANA ADD DAN DD TAHUN 2015 DI KECAMATAN SIGI BIROMARU

Dengan Adanya ADD (Alokasi dana desa) Dan DD (Dana Desa) Diharapkan dapat Melakukan Percepatan Pertumbuhan Pembangunan didesa dan perlunya Pengawasan Ditingkatan Masyarakat Sebagai Stabislisator Kontrol Pelaksanaan Penggunaan Dana Yang Menyerap Anggaran  Dengan Total Anggaran dari 11 Desa Se Kecamatan Sigi Biromaru Tahun Anggaran 2015 Sebesar Rp. 7.304.064.974,02

Dana yang Dipergunakan Bersumber dari Dari 2 ( Dua ) Alokasi Dana Sebagai Berikut :
1. ADD (Alokasi Dana Desa) Bersumber dari APBD kabupaten Sigi
2. DD (Dana Desa) Bersumber dari APBN

NODESANAMA PEKERJAANLOKASIVOLUMEHARGATOTAL APBDESPERSEN DARI APBDES
1SOULOWE1. Pembangunan PerpustakaanRp19,900,000.00 Rp547,817,140.27 41.29%
2. Rumah Adat BantayaRp21,300,000.00
3. Pembangunan MCK 2 UnitRp57,680,000.00
4. Pekerjaan Drainase350 mRp90,400,000.00
5. Pemb. Dan Pengelolaan Air BersihRp19,387,000.00
6. Pemb. Pos KeamananRp17,550,000.00
Rp226,217,000.00
2JONO OGE1. Pemb. Lanjutan Kantor DesaRp97,445,544.94 Rp639,259,346.23 46.97%
2. Pemb. Gedung PAUDRp76,513,497.42
3. Penimbunan LanjutanRp76,250,000.00
4. Pembangunan DrainaseRp50,027,500.00
Rp300,236,542.36
3SIDERA1. lanjutan Pembangunan PAUDKantor DesaRp30,338,737.00 Rp638,052,947.10 40.51%
2. Lanjutan Pembangunan TPAKantor DesaRp25,866,407.00
3. Pemb. Rumah Adat BantayaKantor DesaRp21,940,000.00
4. Pemb. Plat DuikerDusun 1Rp13,545,200.00
5. Pemb. JembatranDusun 1Rp56,441,000.00
6. Pemb. Plat DuikerDusun 3Rp24,329,000.00
7. Pemb. Plat DuikerDusun 2Rp46,978,700.00
8. Pemb. Pos KeamananDusun 1,2, 36 unitRp19,591,444.00
9. Penimbunan JalanDusun 1, 2180 m3Rp19,000,000.00
10. Pengecetan Kantor Desa10 kgRp438,750.00
Rp258,469,238.00
4SIDONDO II1. Pemb. Kantor DesaRp67,738,000.00 Rp554,390,658.18 57.15%
2. Pemb. PoskesdesRp7,955,550.00
3. Pemb. PosyanduRp49,629,000.00
4. Pemeliharaan Jalan DesaRp89,900,000.00
5. Sanitasi Lingkungan
'- Pas. Tegel dan Pemb. SepticktankRp6,394,000.00
'- Pemb. MCKRp76,233,000.00
6. Pemb. Air Bersih (sumur Dap)Rp13,612,978.73
7. Pembuatan Tiang GawangRp5,383,000.00
Rp316,845,528.73
5MARANATHA1. Rehab Kantor DesaRp31,543,999.94 Rp719,221,307.29 52.68%
2. Pek. Pengecatan & TegelRp16,148,999.94
3. Pemb. Pagar Kantor DesaRp32,915,000.00
4. Pemb. Jalan DesaDusun III100 mRp30,549,359.21
5. Pemb. Saluran DrainaseDusun IIIRp119,410,621.47
6. Pemb. Saluran DrainaseDusun IVRp119,410,621.47
7. Pemb. Pos Kamling7 unitRp28,920,000.00
Rp378,898,602.03
6KALUKUBULA1. Rehab Ringan Pustu1 unitRp7,175,000.00 Rp942,484,789.00 48.83%
2. Peningkatan Jalan DesaDusun II200 mRp16,200,000.00
3. Peningkatan Jalan DesaDusun VI250 mRp26,345,000.00
4. Penimbunan Jalan LingkunganDusun VII150 mRp9,100,000.00
5. Rehab Kantor DesaRp204,010,800.00
6. Pemb. Plat Duiker Dusun V0.8 x 1.5 x 5Rp14,622,000.00
7. Peningkatan Jalan DesaDusun VIII250 mRp15,000,000.00
8. Penimbunan JUTDusun I150 mRp18,950,000.00
9. Penimbunan JUTDusun IV150 mRp42,225,000.00
10. Perbaikan Gorong-gorongDusun II5 bhRp46,677,120.00
11. Pemb. Drainase Dusun IVRp44,252,120.00
12. Pemb. Dan Pengelolaan Air BersihDusun VIRp15,700,000.00
Rp460,257,040.00
7BORA1. Pemb. & Pemeliharaan Irigasi tersier272 m'Rp89,082,523.20 Rp668,605,554.58 42.83%
2. Pemb. Gedung Sanggar Seni DesaRp187,551,899.92
3. Pemb. Poskamling3 unitRp9,733,626.00
Rp286,368,049.12
8SIDONDO IV1. Pemb. Balai Pertemuan (Lanjutan)15 x 7Rp67,032,500.00 Rp541,443,737.41 52.11%
2. Penimbunan JUT150 MRp35,150,000.00
3. Pemb. Drainase479 MRp117,935,000.00
4. Pemb. Pagar Poskesdes72 mRp62,003,500.00
Rp282,121,000.00
9LORU1. Pemb. Kantor BPDRp91,591,909.75 Rp756,400,829.60 39.34%
2. Pemb. Rumah AdatRp8,200,000.00
3. Penimbunan jalanJl. Tanggia Ds.II250 m3Rp50,000,000.00
4. Pengeboran Sumur Air Bersih3 unitRp102,535,000.00
5. Pipanisasi Air BersihDusun IIRp13,000,000.00
6. Pipanisasi Air BersihDusun I|IRp10,465,000.00
7. Pipanisasi Air BersihRp15,760,000.00
8. Pemb. PoskamlingRp6,000,000.00
Rp297,551,909.75
10POMBEWE1. Pemb. Kantor Desa Tahap 1Rp101,912,479.23 Rp708,109,096.29 49.56%
2. Pembuatan Talud & Timb. JalanRp49,848,000.00
3. Jalan Usaha TaniRp79,770,000.00
4. Pemb. IntakeRp13,905,500.00
5. Pemb. & Pemeliharaan irigasiIrigasi RanggulaloRp59,202,250.00
Irigasi MantilayoRp3,138,232.00
6. Pembuatan BronjongRp43,140,000.00
Rp350,916,461.23
11WATUNONJU1. Pemeliharaan Jalan DesaRp10,000,000.00 Rp588,279,568.07 32.96%
2. Pemb. & Pem. Irigasi tersierRp183,894,450.00
Rp193,894,450.00



Dengan Adanya ADD (Alokasi dana desa) Dan DD (Dana Desa) Diharapkan dapat Melakukan Percepatan Pertumbuhan Pembangunan didesa
Dana yang Dipergunakan Bersumber dari Dari 2 ( Dua ) Alokasi Dana Sebagai Berikut : 1. ADD (Alokasi Dana Desa) Bersumber dari APBD kabupaten Sigi 2. DD (Dana Desa) Bersumber dari APBN
Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desakantor Kecamatan Sigi Biromaru
Date published: 03/08/2015
4999 / 5000 stars

Rabu, 01 Juli 2015

PROFIL KANTOR KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

A. Sejarah Singkat Kecamatan Sigi Biromaru


Kecamatan Sigi Biromaru merupakan salah satu wilayah Kecamatan yang berada dalam wilayah Kabupaten Sigi dengan membawahi 17 desa dan 1 UPT Trasn. Berdasarkan catatan Sejarah Sulawesi Tengah, bahwa sebelumnya Sigi merupakan salah satu daerah kerajaan yang dikenal dengan nama  Kerajaan Sigi" yang pusat pemerintahannya berkedudukan di Bora, oleh sebab itu penggunaan kata Sigi dan kata Biromaru dalam sejarah pemerintahan di wilayah ini tidak dapat dipisahkan walaupun antara Sigi dan Biromaru masing-masing juga memiliki riwayat atau sejarahnya sendiri-sendiri. "Sigi" berasal dari kata "Masigi", karena konon riwayatnya dimana pada zaman dahulu di wilayah sebelah timur Desa Bora yang menjadi pusat pemukiman penduduk waktu itu, tepatnya di daerah yang sekarang disebut Desa Sigimpu tiba-tiba ditemukan sebuah masjid dengan lima orang pegawai syarahnya yang dilengkapi dengan sebuah beduk dan sebuah khotbah yang ditulis di kulit kayu yang oleh masyarakat Sigi disebut Ivo. Dari kejadian itu, maka orang-orang yang melihat masjid itu dari dekat menyebut "Masigimpu" sedangkan mereka yang melihat dari kejauhan di atas bukit menyebutnya "Masigira", maka mulai saat itulah wilayah yang belum bernama ini oleh masyarakat lazim disebut wilayah "Sigimpu" dengan masyarakatnya dijuluki sebagai "Tosigimpu", sedangkan wilayah yang jauh dari tempat    masjid    itu    oleh    masyarakat    disebut    wilayah    "Sigira"    dengan masyarakatnya disebut "Tosigira". Demikian julukan nama untuk wilayah ini, hingga sampai terbentuknya “Kerajaan Sigi” yang menguasai dua wilayah tersebut.



Sedangkan Biromaru menurut sejarahnya berasal dari kata "Biro" yaitu alang-alang yang sejenis tebu, dan kata "Maru" yang artinya tua atau lapuk. Karena konon sebelum wilayah ini dihuni oleh manusia, wilayah ini masih merupakan suatu hamparan tanah yang luas ditumbuhi tanaman-tanaman "Biro" yakni tanaman alang-alang yang sejenis tebu. Sehingga ketika datang sekelompok orang-orang yang berasal dari daerah pegunungan Lando sekarang disebut Raranggonau untuk berburu"Moasu" babi di wilayah ini, karena melihat kondisi alamnya yang dianggap oleh mereka cukup baik untuk daerah pemukiman dan untuk bercocok tanam, maka sekelompok orang-orang yang datang "Moasu" itu akhirnya bertekad untuk tidak mau lagi kembali ke daerah asalnya di wilayah pegunungan, tetapi bertekad untuk membuka wilayah ini sebagai wilayah pemukiman bagi seluruh keluarga mereka. Dengan tekad tersebut, maka mulai saat itu wilayah ini menjadi suatu wilayah pemukiman yang baru dan belum bernama. Namun setelah sekian lama mereka menghuni wilayah ini, maka pada suatu ketika dimana saat mereka yang menjadi penghuni wilayah ini sedang bekerja untuk memaras alang-alang yang berupa tebu itu untuk dijadikan persawahan, tiba-tiba salah seorang dari merekayang bekerja itu menemukan seekor belut dipucuk daun alang-alang seperti tebu itu atau dalam bahasa kaili disebut "Biro" yang sudah tua atau lapuk yang juga disebut dalam bahasa kaili "Namaru". Dengan kejadian itu maka mulai saat itu orang-orang yang tinggal diwilayah ini mulai menyebut daerah pemukiman mereka dengan nama "Biro-maru" sedangkan belut yang didapat di daun "Biro- Namaru" tadi dianggap sebagai mustika kampung dalam bahasa kaili disebut "Tinuvu-Nungata", dan belut yang dianggap sebagai "Tinuvu-Nungata" ini hingga sekarang masih tetap disimpan oleh keturunan orang yang menemukan pada waktu itu. Setelah wilayah ini mulai bernama "Biro-maru" maka mulai saat itu pula wilayah ini dikenal sebagai suatu wilayah kerajaan lokal dengan membentuk sistim kepemimpinan yang dipimpin oleh seorang Madika dan dibantu oleh seorang Baligau, seorang Pabicara dan seorang Tadulako. Hubungan kerajaan lokal Biromaru dengan kerajaan besar Sigi saat itu belum terjalin, namun setelah adanya perkawinan para anggota keluarga Raja-raja, barulah antara kedua daerah ini memiliki hubungan persaudaraan yang sangat kuat dan bahkan mengikat persaudaraan dengan satu semboyan "Ane Tori Sigi Masusa, Tori Biromaru Mageroka Rara" artinya "Jika orang-orang Sigi sedang mengalami kesusahan, maka orang-orang Biromarulah yang akan merasakan kesusahan itu" demikian semboyan itu berlaku secara timbal balik antara Sigi dan Biromaru. Kemudian setelah diproklamasikan Kemerdekaan Republik Indonesia maka terjadilah perubahan-perubahan secara fundamental dalam mencapai tujuan negara sebagaimana ditegaskan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, dan selanjutnya dinyatakan didalam Undang-Undang Dasar 1945 pada Pasal 18: Pembagian daerah Indonesia atas daerah besar dan kecil dengan bentuk susunan pemerintahannya ditetapkan dengan Undang-Undang. Berdasarkan hal tersebut maka pada tanggal 21 Nopember 1964 ditetapkanlah wilayah Distrik Sigi Biromaru menjadi wilayah Kecamatan Sigi Biromaru dengan susunan 41 desa. Pada tahun 1997 Kecamatan Sigi Biromaru dimekarkan menjadi 2 Kecamatan yaitu Kecamatan Sigi Biromaru dan Kecamatan Palolo, kemudian dimekarkan lagi menjadi    3 kecamatan yaitu Kecamatan Gumbasa dan Kecamatan Tanambulava.

B. Letak, Luas dan Batas Wilayah

Kecamatan Sigi Biromaru merupakan salah satu kecamatan yang ada
di wilayah Kabupaten Sigi, serta terbagi atas 17 Desa dan 1 UPT Lembah Palu
berbatasan dengan :
    Sebelah Utara    : Kecamatan Palu Selatan
    Sebelah Selatan    : Kecamatan Tanambulava
    Sebelah Timur    : Kecamatan Palolo
    Sebelah Barat    : Kecamatan Dolo


Luas wilayah Kecamatan Sigi Biromaru 289,60 Km², yang semua
desanya dapat dijangkau oleh kendaraan roda empat.

C. Topografi

Berdasarkan elevasi, bahwa Kecamatan Sigi Biromaru pada umumnya
terletak di daerah dataran (65%), perbukitan (25%), pegunungan (10%) dan
terletak pada ketinggian 22-257 meter diatas permukaan laut (pengukuran
ketinggian dilakukan di kantor desa menggunakan GPS).